iklan 3

Pemberontakan Sam Tiam 1914 " PERANG KENCENG "

#AYO..BANTU SHARE ARTKEL KAMI !!



Tanggal 15 September  1818, bendera Belanda Berkibat di tanah Sambas. Comisaris Belanda saat itu bernama ” Muller “ meminta persejuan kepada Sultan Sambas ( Pangeran Anom / Sultan Muhammad Ali Syafiuddin ) Untuk datang ke Kongsi Cina di Mandor atas dasar permintaan penduduk cina yang bermukim di Mandor, namun Permintaan tersebut tidak diindahkan.  Karena hal tersebut, belanda berupaya untuk menguasai kongsi – kongsi Cina yang ada di daerah kekuasaan Sambas.

Pada Tanggal 23 September 1818, Muller diangkat sebagai pejabat Residen Sambas. Hanya satu hari setelah pengangkatan yakni di tanggal 24 September 1818, Muller mengumumkan bahwa, berdasarkan persetujuan dengan Sultan Sambas, seluruh orang Cina dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Siapapun yang tak mengindahkan dan berusaha melawan hukum akan ditindak dengan sangat tegas. Sebagai tindak lanjut dari pengumuman tersebut, pada tanggal 28 September 1818, Muller mengadakan pertemuan dengan pemimpin – pemimpin kongsi dan dihadiri oleh kongsi, Sam Tio Kiu, Thai Kong, Han Nin, Sun Fuk, Tai Fo, dan Han Fo,

Beberapa tahun berikutnya tepat pada tanggal 2 September 1822, Belanda berhasil mengeluarkan sebuah peraturan antara pemerintah Hindia Belanda, Kesultanan Sambas, dan kongsi Cina di Menterado yang mengatur hak dan kedudukan Belanda, Kesultanan, dan Kongsi Cina. Peraturan ini membuktikan dalam masa yang relatif singkat berada di Sambas, mereka telah dengan nyata ingin menguasai kongsi – kongsi pertambangan emas Cina. Dan Kekayaan Sambas yang selama ini menjadi sumber penghasilan kerajaan telah dikuasai oleh pihak Kolonial Belanda.

Perundingan segitiga antara Pihak Belanda, Kesultanan, dan Kongsi – kongsi Cina, menghasilkan sebuah keputusan yang terdiri dari 29 pasal, diumumkan pada tanggal 22 September 1822. Pihak Thai Kong yang menguasai daerah Lumar, Lara, dan Monterado, merasa dirugikan karena merasa adanya daerah mereka yang dimasukkan kedalam daerah Kongsi Sam Tio Kiu.

Lalu pada permulaan tahun 1823, Kongsi Tai Kong, mengadakan pemberontakan untuk merebut daerah lara yang telah diklaim oleh kongsi Sam Tio Kiu. Sementara ini pihak kongsi Sam Tio Kiu tidak tinggal diam atas pemberontakan tersebut, dengan dibantu oleh pasukan Belanda, dan Kesultanan Sambas, serta orang – orang cina yang bermukim di Sambas, orang – orang Thai Kong dapat dipukul mundur, untuk merebut kembali lokasi Lara yang sebelumnya telah direbut, dengan begitu mereka dengan terpaksa meninggalkan beberapa lokasi seperti Lara, dan Sepang untuk mengadakan konsolidasi di Menterado.

Pada tanggal 28 Februari 1823, pasukan Kongsi Thai Kong yang berjumlah 800 orang menggempur pasukan Belanda, namun naas bagi mereka penyerangan ini hanya menghasilkan kekalah akibat bersatunya pasukan Belanda dan Kongsi Sam Tio Kiu untuk melawan pasukan Thai Kong. Atas kekalahan tersebut, tepat pada tanggal 5 Maret 1823, penduduk Cina Monterado menulis surat kepada Comisaris Belanda dan Residen Belanda untuk memohon ampun dan mengakui kekalahan mereka dengan bersumpah di kelenteng.

Pada Tahun 1824, semua kongsi – kongsi tambang emas cina dibubarkan oleh Belanda. Dengan demikian pada tahun 1847 semua orang Cina dinyatakan berada langsung dibawah kekuasaan Hindia Belanda, dan tidak lagi boleh bernaung dibawah Kongsi.

Sebagaimana kongsi – kongsi di Mandor yang menamakan gabungan kongsi dengan Lan Fong ( Anggrek Harum ), demikian pula dengan kongsi – kongsi didaerah Sambas ini. Sebelum adanya persengketaaan, kongsi di Sambas tergabung dalam sebuah kongsi induk bernama Fow Sun ( Semua Selamat ).

Beberapa tahun kemudian, bersamaan dengan meletusnya perang dunia 1 tahun 1914, orang –orang cina di Pantai Utara Kembali melakukan perlawanan kepada pihak Hindia Belanda, dengan gerakan yang bernama Sam Tiam ( Tiga Kode ), Dan makar ini berhasil ditumpas pada tahun 1916.

Untuk memperingati ke-2 peristiwa ini, di Menterado didirikan sebuah tugu peringatan dan pada prasasti tersebut tertulis : TER NAGEDAGHTEN AAN DE GEVALLEN TE MONTERADO.

Rakyat Kalimantan Barat menamai pemberontakan Sam Tiam tahun 1914 ini dengan sebutan  “ PERANG KENCENG,”.

Rujukan :DI catat ulang dari Buku Sejarah Kesultanan Dan Pemerintahan Daerah " diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Pemda Kabupaten Sambas Tahun 2001


KOMEN KALLUU.. :)

Nama

AGAMA,37,CERPEN,36,LIFESTYLE,49,OPINI,72,PERISTIWA,87,SAINS,12,SAMBAS,161,UNIK,21,WISATA,13,
ltr
item
SINGBEBAS.COM: Pemberontakan Sam Tiam 1914 " PERANG KENCENG "
Pemberontakan Sam Tiam 1914 " PERANG KENCENG "
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaalkKlyYBjUI61eH4Oz8addcCFjJzBKWi9il4GUirghfQAYrv7n_gxwRWclWnu9x8mmUU0MedePNp5WX2vVHu8cExXtYJFrhtkofWhgLIEF9UZw_kustdB4ZEZBi0RxBdI67kem1Vz3U/s400/Lukisan_Perang_Jawa_%25281741-1743%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaalkKlyYBjUI61eH4Oz8addcCFjJzBKWi9il4GUirghfQAYrv7n_gxwRWclWnu9x8mmUU0MedePNp5WX2vVHu8cExXtYJFrhtkofWhgLIEF9UZw_kustdB4ZEZBi0RxBdI67kem1Vz3U/s72-c/Lukisan_Perang_Jawa_%25281741-1743%2529.jpg
SINGBEBAS.COM
https://www.singbebas.com/2018/03/pemberontakan-sam-tiam-1914-perang.html
https://www.singbebas.com/
https://www.singbebas.com/
https://www.singbebas.com/2018/03/pemberontakan-sam-tiam-1914-perang.html
true
6490193554193322427
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All Bace juak Artikel lainnye!! LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy