Pentingnya memahami kondisi desa untuk mengetahui
keterkaitan perencanaan dengan muatan penduduk dan permasalahan yang ada,
memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai langkah mendayagunakan
dan menyelesaikan masalah di masyarakat.
Desa Parit Baru merupakan salah satu dari 11 desa di
Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas yang terletak di sebelah selatan kota
sambas dengan jarak ke kantor Kecamatan sejauh kurang lebih 1,5 km dan jarak
dengan Ibu kota Kabupaten Sambas Kurang lebih 65 km.
Dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor
selama 90 menit. Adapun luas dari desa parit baru kurang lebih 11.750 km
persegi dan batas – batas wilayah desa parit baru adalah:
-
Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa parit baru Kecamatan Salatiga
-
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan desa Sui Nyirih Kecamatan Selakau
-
Sebelah Barat : Berbatasan dengan desa Desa Kuala Kecamatan Selakau
-
Dan sebelah timur : Berbatasan dengan desa Twi Mentibar Kecamatan Selakau
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa
ini.
Penyusunan visi desa Parit Baru, dilakukan dengan
pendekatan partisipatif, melibatkan pihak – pihak berkepentingan di Desa Parit
baru seperti pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ), tokoh
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada
umumnya.
Dengan Pertimbangan kondisi eksternal di desa
seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan
pertimbangan tersebut, Visi Desa Parit Baru adalah : “ Terwujudnya desa parit baru yang Sejahtera, Mandiri, akuntabel, dan
Berkesinambungan Melalui Pemberdayaan Masyarakat,”.
Rumusan visi tersebut merupakan cita – cita untuk
penyelenggaraan tata kelola pemerintah desa yang transparan dan akuntabel.
Serta pelaksanaan desa yang partisipatif, Kreatif,
dan berdaya secara ekonomi demi terwujudnya kemandirian desa dan pembangunan
yang berkelanjutan.
Sebagaimana penyusunan visi, misi-pun dalam
penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi
kebutuhan desa parit baru.
Atsa proses yang dilakukan, maka terumuslah 2 poin
besar Misi desa parit baru sebagai berikut :
Pertama : Bidang penyelenggaraan Pemerintah yang
didalamnya terdapat poin
-
Peningkatan kinerja pemerintah desa
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
-
Penyelenggaraan pemerintah desa secara
akuntabel, berkesinambungan dan transparan.
-
Mewujudkan kapasitas lembaga pemerintah
desa yang profesional.
-
Mengoptimalkan peraturan desa sesuai
dengan kewenangan desa.
Kedau : Bidang Pembangunan yang didalamnya terdapat
poin :
-
Menjadikan desa yang tangguh dalam
penanggulangan resiko bencana.
-
Meningkatkan perekonomian desa melalui
basis pertanian dan wisata.
-
Mewujudkan pembangunan lingkungan yang
tertib dan nyaman.
-
Menjalin hubungan kerja sama antar desa
dalam pembangunan sarana transportasi perekonomian desa.
SEJARAH
Menurut sejarahnya, nama Desa Parit Baru diambil
dari sebuah peristiwa penggalian tanah untuk membuat badan jalan dimasa itu.
Munculnya nama desa parit baru, merupakan dampak dari penggalian yang menghasilkan lubang panjang dipermukaan tanah tempat air mengalir atau parit.
Dengan demikian, masyarakat menamai desa ini dengan
sebutan parit baru karena peristiwa pembuatan parit yang baru.
Konon sebelum adanya jalan raya seperti sekarang,
dahulu masyarakat parit baru memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi.
Dengan demikian, pusat transaksi masyarakat untuk
melakukan proses jual beli atau pasar dibangun didaerah pinggiran sungai yang
lokasinya sekarang disebut pasar lama.
Setelah selesainya pembangunan jalan raya yang
dibangun di - era penjajahan Jepang, maka proses jual beli yang dilakukan di
pasar lama berpindah ke pasar baru yang saat ini dikenal dengan nama pasar
selakau.
Menurut penuturan para saksi sejarah, dahulu desa
Parit Baru mencangkup beberapa desa diantaranya, desa parit baru itu sendiri,
desa Kuala, desa Siatong, dan Kampung masjid
( Kampung raja ), kala itu desa parit baru dipimpin oleh A.Rajak yang masa awal kepemimpinan dan berakhirnya masa jabatannya tidak diketahui.
( Kampung raja ), kala itu desa parit baru dipimpin oleh A.Rajak yang masa awal kepemimpinan dan berakhirnya masa jabatannya tidak diketahui.
Ketika tonggak kepemimpinan dipegang oleh Bujang
M.Noer pada tahun 1947 hingga 1976, ia menyatukan 3 desa untuk mewakili nama
parit baru, antaranya desa Siatong, Kampung Masjid, dan Parit baru itu sendiri.
Pada tahun 1976 ( Seribu sembilan ratus tujuh puluh
enam ) kepemimpinan Bapak Bujang M.Noer digantikan oleh Yusuf jayeng sekaligus
mengubah nama Kampung parit baru menjadi Desa Parit Baru yang menjabat pada
tahun 1976 – 1996.
Bujang M. Noer digantikan oleh Bapak Uray M. Tahir yang menjabat pada tahun
1996 hingga tahun 2000. Dimasa jabatannya bapak Uray M. Tahir meninggal dunia.
dengan begitu Jabatannya digantikan
sementara oleh sekertaris desa bernama
Haryadi pada tahun 2000 hingga 2001.
Untuk melanjutkan tonggak estapet kepemimpinan desa
parit baru, di tahun 2001 hingga 2012 jabatan kepala desa parit baru
dipercayakan pada bapak Suhardi. Dan dilanjutkan oleh bapak Yatimansyah pada
periode 2012 hingga sekarang.
DEMOGRAFI
Desa parit baru terdiri dari 4 dusun dengan jumlah
penduduk Tujuh Ribu Dua Ratus Sembilan ( 7209 ) jiwa, terdiri dari laki – laki
sebanyak Tiga Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Empat ( 3684 ) Jiwa, dan Perempuan
sebanyak Tiga Ribu Lima Ratus Dua Puluh Lima ( 3525 ) Jiwa. Sedangkan jumlah
kepala keluarga sebanyak Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Dua ( 1962 ) Jiwa,
yang terbagi atas empat dusun sebagai berikut :
-
Dusun
pasar lama dengan jumlah penduduk seribu sembilan ratus enam
puluh lima
(1965 ) jiwa, terdiri dari perempuan sebanyak Sembilan ratus enam puluh lima ( 965 ) jiwa, dan laki – laki sebanyak Seribu ( 1000 ) jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak Lima ratus enam puluh sembilan ( 569 ) kepala keluarga.
(1965 ) jiwa, terdiri dari perempuan sebanyak Sembilan ratus enam puluh lima ( 965 ) jiwa, dan laki – laki sebanyak Seribu ( 1000 ) jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak Lima ratus enam puluh sembilan ( 569 ) kepala keluarga.
-
Dusun
Damai dengan jumlah penduduk seribu delapan ratus dua
puluh sembilan
( 1829 ) Jiwa, dengan laki – laki sebanyak sembilan ratus empat ( 904 ) jiwa, dan perempuan sebanyak sembilan ratus dua puluh lima jiwa ( 925 ) jiwa, dengan kepala keluarga lima ratus tiga ( 503 ) kepala keluarga.
( 1829 ) Jiwa, dengan laki – laki sebanyak sembilan ratus empat ( 904 ) jiwa, dan perempuan sebanyak sembilan ratus dua puluh lima jiwa ( 925 ) jiwa, dengan kepala keluarga lima ratus tiga ( 503 ) kepala keluarga.
-
Dusun
gaya baru dengan jumlah penduduk seribu sembilan ratus tujuh
puluh enam ( 1976 ) Jiwa, dengan laki – laki sebanyak Seribu empat puluh dua (
1042 ) jiwa, dan perempuan sebanyak Sembilan ratus tiga puluh empat ( 934 )
jiwa, dengan kepala keluarga lima ratus dua puluh dua ( 522 ) kepala keluarga.
-
Desa
Siatung dengan jumlah penduduk seribu empat ratus tiga
puluh sembilan
( 1439 ) Jiwa, dengan laki – laki sebanyak tujuh ratus tiga puluh delapan ( 378 ) jiwa, dan perempuan sebanyak tujuh ratus satu ( 701 ) jiwa, dengan kepala keluarga tiga ratus enam puluh delapan ( 368 ) kepala keluarga.
( 1439 ) Jiwa, dengan laki – laki sebanyak tujuh ratus tiga puluh delapan ( 378 ) jiwa, dan perempuan sebanyak tujuh ratus satu ( 701 ) jiwa, dengan kepala keluarga tiga ratus enam puluh delapan ( 368 ) kepala keluarga.
PENDIDIKAN
Desa
parit baru memiliki 7 Sekolah sebagai wadah pembinaan pendidikan anak di usia
dini. Adapun sekolah tersebut terbagi atas
1
Taman Kanak – kanak ( TK ) Pembina Selakau,
5
Sekolah Dasar ( SD ) diantaranya SD 1, SD 2, SD 3, SD 17 dan MI Darulfallah
1
Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri 5
KESEHATAN
Demi
terjaganya kesehatan masyarakat lingkup desa, dengan demikian Desa parit baru
memiliki 3 Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu ( Posyandu )
diantaranya Pinang Merah, Anggrek Bulan, dan Mawar Merah.
AGAMA
Mayoritas
penduduk desa parit baru merupakan pemeluk agama Islam, hal tersebut dibuktikan
dari 5 pembangunan Masjid dan 3 mushola
( surau ) sebagai sarana Ibadah bagi masyarakat Muslim, antara lain :
Masjid
Sirajul Islam, Masjid Darul Huda, Masjid Hidayatullah, Masjid Amanabillah, dan
Masjid Sirotol Mustakim dan Mushola Baitulrahim, Mushola Nur Siddiq, dan
Mushola Al Hikmah.
EKONOMI
Iklim desa Parit baru, Sebagaimana desa – desa di
wilayah Indonesia, mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai
pengaruh terhadap pola tanam dan mata pencarian masyarakat di desa parit baru
Kecamatan selakau, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, dan Nelayan
Sebagaimana mata pencaharian penduduk desa yang
sebagian besar berorintasi pada pertanian,perkebunan dan kelautan, desa parit
baru memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang cukup luas untuk menunjang
pencarian masyarakat desa.
Adapun lahan yang dapat dimanfaatkan masyarakat desa
untuk melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan seluas 293,75 Ha, dengan
lahan pertanian seluas 175 Ha, dan lahan perkebunan seluas 118,75 ha.
Hasil dari pertanian dan perkebunan, normalnya di
jual ke pasar Kec. Selakau, demi memutar roda perekomomian masyarakat desa
parit.
Dan untuk masyarakat yang bermata pencaharian di
sektor kelautan, sebagian hasil tangkapan mereka di jual ke pasar ikan
Kec.Selakau, Sebagian lainnya di jual ke luar kota tetangga seperti Singkawang,
hingga ke Ibu kota provinsi Kalimantan Barat “ Pontianak.
Potensi sektor
pertanian dan kelautan yang dimiliki desa parit baru menjadi komoditi –
komoditi yang dapat dikembangkan dan dipoles dengan manajemen strategis sebagai
sektor penunjang kesejateraan masyarakat parit baru.
Pelestarian budaya, merupakan bentuk penghargaan
kepada masyarakat yang hidup dimasa lalu. Dengan melakukan kegiatan kebudayaan
tersebut, maka secara tidak langsung kita telah memberikan penghargaan pada
nenek moyang yang pernah hidup di masa lampau.
Desa parit baru juga merupakan desa yang senantiasa
melestarikan adat budaya yang telah diwariskan turun – temurun. Sebagai contoh
budaya yang terus - menerus dilakukan masyarakat desa sebelum melakukan
pernikahan ialah :
-
Bepalam
-
Betangas
-
Berinai
-
Antar uang
-
Dan Antar Pakatan.
Sebagai desa yang
berada di Lingkup Kabupaten Sambas, Budaya – budaya tersebut juga masih
dilakukan dibeberapa daerah Kabupaten Sambas pada umumnya.
Untuk mengcover para pemuda demi terciptanya
kondusifitas desa, pemerintahan desa parit baru, memfasilitasi masyarakat desa
dengan gedung olahraga, lapangan tenis meja, dan mengajak para pemuda bergabung
dalam karang taruna agar para pemuda dapat berkontrisbusi langsung dalam proses
pembangunan desa dalam ranah organisasi maupun olahraga.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Desa parit baru juga tergolong cukup aman, hal
tersebut karena desa ini menugaskan para peronda / hansip untuk selalu bersiaga
selama malam hari, demi menghindari hal – hal yang tidak di inginkan dalam
lingkungan masyarakat.
( Singbebas / Arie )
( Singbebas / Arie )
KOMEN KALLUU.. :)