Salah satu keunikan yang ada di hutan mangruve sebubus yang tidak terdapat di tempat lainnya ialah, adanya satwa endemik penghuni hutan yang dilindungi oleh pemerintah. Menurut infomasi yang beredar populasi hewan ini mendekati kepunahan, itu disebabkan banyaknya penebangan pohon hingga membuat populasi dari hewan ini berkurang drastis
Bekantan, atau dalam istilah ilmiahnya disebut “ Nasalis Larvatus” merupakan jenis monyet berhidung panjang dengan rambut coklat kemerahan. Ciri yang membedakan bekantan dengan jenis monyet lainnya, hidung dari bekantan jantan cendung besar dan panjang hingga banyak orang mengatakan bahwa monyet ini adalah monyet Belanda.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina pemirsa. Ukurannya bisa mencapai 75cm, dan beratnya bisa mencapai 25kg gram sedangkan untuk betina, ukurannya bisa mencapai 65 cm, dengan berat 12kg.
Spesies ini juga memiliki perut yang besar, hal tersebut diakibatkan efek samping dari mengkonsumsi buah-buahan dan biji-bijian, pula bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada saat dicerna.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai.
Spesies ini, menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet.
Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya.
Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan.
Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. ( perkawinan sekerabat/sedarah ), Spesies ini juga dapat berenang dengan baik, untuk menunjang kemampuan tersebut, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaput untuk digunakan saat mereka berenang. Mereka juga mempunyai kemampuan untuk menyelam, itu berkat adanya katup dibagian hidung para bekantan yang dapat menyumbat masuknya air,
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya,,, bekantan dievaluasikan dan di klaim Terancam Punah di dalam IUCN Red List
Dikutip "( Wikipedia melayu )
KOMEN KALLUU.. :)