Cerita ini berawal dari Kota dingin di Ujung jawa Timur ( Malang ).
Saat itu fase awal aku belajar di salah satu perguruan tinggi di kota Malang. Hari pertama kedatanganku di kota dingin seperti remaja pada umumnya perlu panutan dan penunjuk arah dari para senior yang berasal dari Kota yang sama ( Sambas )
Saat itu fase awal aku belajar di salah satu perguruan tinggi di kota Malang. Hari pertama kedatanganku di kota dingin seperti remaja pada umumnya perlu panutan dan penunjuk arah dari para senior yang berasal dari Kota yang sama ( Sambas )
Hari pertama kedatanganku, jumat petang 18.30 aku dan para senior duduk tepat didepan tv 21 Inci untuk berbincang – bincang hangat saling mengenal satu sama lain. Disela obrolan ringan tersebut perlahan topik menjadi semakin berat dan mengarah ke ranah yang paling Fundamental yaitu keyakinan.
Aku ingat betul pertanyaan yang di ajukan kepadaku saat itu “ Hey Ri menurutmu apakah Adam di lahirkan atau Di Ciptakan ?” Sejujurnya aku sangat terkejut mendengar pernyataan demikian, karena saat aku melewati masa sekolah, sama sekali pertanyaan demikian tidak pernah terdengar ditelingaku.
Sangat memalukan bagiku, bahkan aku hanya terperangah mendengar pertanyaan dari seniorku. Obrolan yang tidak masuk akal itu benar2 membuat motivasiku terbakar untuk mencari tau. Hingga ke esokan harinya aku membeli buku pertamaku di gramedia yang berjudul “EPISTEMOLOGI KIRI” Bagiku buku ini benar – benar gila, karena mengubah seluruh perspektif dogma, agama, dan Norma yang kujalani selama 18-19 tahun.
Singkat cerita, dari 1 buku ke buku lainnya, aku mencoba mencari setiap jawaban mengenai kehidupan yang benar2 membuat otakku terkuras. Awalnya aku mencari jawaban akan kelahiran atau ciptaan Adam, tapi seiring perjalanan aku malah mencari esensi dan tujuan hidup. Selama 7 taun aku mencari kebenaran Absolut dari segala sudut pandang. Aku membeli ratusan buku saat itu, dan membaca ratusan hingga ribuan artikel untuk mencari apa sebenarnya AKU ini. Dan selama itu pula aku terombang ambik oleh keraguan akan penciptaan dan keraguan akan adanya Allah.
Singkat cerita selama 6-7 tahun aku sama sekali tidak mempercayai adanya sang pencipta, aku bahkan mempelajari kitab – kitab Injil, Zabur, Alquran, Taurat, kitab agama hindu india, mitologi dan kitan para Filsuf Yunani, bahkan sama sekali tidak membuat aku puas. Dan Saat itu aku mengklaim bahwa batas hidup adalah kematian dan tidak ada pertanggung jawaban lagi setelah itu.
Di tahun 2014 akhir, aku keluar dari kampus lalu mencoba bekerja sebagai Jurnalis, penulis, Tour, guide, bloger, hingga Importir sepatu bekas. Saat bekerja semuanya terasa normal layaknya seorang pemuda yang naik daun, aku menikmati hasil kerjaku dengan berpoya – poya setiap malam.
Hingga ditahun 2017, 2 hari sebelum Ramadhan, semua usahaku dan apa yang ku rintis hancur tanpa menyisakan sedikitpun. Aku mencoba berfikir positif akan kegagalan ini, karena bagiku hal ini.merupakan dinamika perjalananku dalam menjalani karir untuk menjadi seorang profesional. Namun mirisnya aku benar – benar kesulitan dengan situasi ini, rasanya saat itu aku ingin mati saja.
Selama bulan Ramdhan, seharipun aku tidak pernah berpuasa, lalu bahkan untuk sholat Id pun aku tak mau, karene kupikir hal itu hanya menguras energiku yang udah banyak habis. 1’5 bulan setelah lebaran, selayaknya orang putus asa, aku hanya mengurung diri didalam kamar sambil mengotak atik ho membaca beberapa artikel di situ Uc Browser.
Sembari mencari berita, aku melihat aplikasi Alquran di pojok download Aplikasi, dan kusegera ku download. Entah sebuah keajaiban ataupun apa, hari itu tepat di hari jumat siang sekitar jam 10-11 pagi. Selesai ku download ku buka aplikasi itu, dan tangan ku serasa dengan sendirinya membuka surah Ad Dhuha, Aku mencoba mendengar Murottal Arab untuk surah ini dan bagiku sangat indah, hingga aku tergugah untuk mencari tau apa maksud dari ayat itu.
Artinya sebagai berikut ;
Artinya sebagai berikut ;
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,”
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),”
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci” kepadamu.
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?”
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
8. “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
9. “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
10. “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
11. “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),”
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci” kepadamu.
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?”
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
8. “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
9. “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
10. “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
11. “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”
Aku membaca satu persatu artiannya, dan Waaaaawww !!! hampir seluruh arti ayat itu seakan tau akan keadaanku lalu memotivasiku. Dan tidak kusadari, mataku dengan sendirinya menyucurkan air mata saat memahami arti ayat tersebut.
Saat itu pula aku mencoba mempelajari lebih jauh mengenai Alquran, serta hadis2 Rasullulah yang membuat aku sadar bahwa Tuhan ( Allah ) memang benar – benar Ada. Dia Esa, Tidak beranak dan diperanakkan, Tidak ada sekutu baginya dan dia Maha Unik,Maha besar, dan Maha Segalanya.





KOMEN KALLUU.. :)