Ceritanya begini !
Semalam tepatnya jam 19.15 aku bersama 2 teman Si A dan P berencana untuk pergi mancing ke daerah Pangkalan Bemban.
Aku mengayuh sampan dari tempat penyewaan, tepatnya desa Mentibar. Jarak yang ditempuh untuk menuju spot memancing udang galah dari desa mentibar ke desa pangkalan bemban kurang lebih 4-5 Km.
Diwaktu sore kedua temanku telah lebih dahulu berangkat ke Desa Pangkalan Bemban, sedangkan aku, berencana menyusul mereka setelah sholat isya.
Singkat cerita, Aku mulai mengayuh sampan pada pukul 19.15 untuk menyusul ke lokasi memancing. Malam itu, motivasi untuk mendapatkan udang yang banyak, mengalahkan rasa kwatir dan takut akan rute yang di lalui. Terang saja, rute yang kulalui tersebut melewati salah satu makam keramat yang konon menurut masyarakat sangatlah angker.
Sekitar setengah jam mengayuh, aku berada tepat di teritori makam keramat. Awalnya tidak ada perasaan takut, namun tiba – tiba tercium bau sangat busuk tepat didepan makam. Saat Itu Otak serta hati masih dapat terkontrol hingga terdengar rintihan, dan erangan suara asing di tepian sungai. Mendengar suara teraebut, hatiku mulai kalang kabut, bekali – kali aku melihat ditepian sungai untuk memastikan sumber suara. Sungguh saat itu pandanganku hanya sebatas sinar lampu yang menempel erat di kening.
Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sumber suara tersebut, dengan hati serta otak yang kalang kabut akibat takut akan gangguan Iblis dan Cecunguknya. Aku tetap mengayuh sampan dengan gagah seperti Thor. Di dalam hati, Aku yakin suara itu adalah suara Iblis Dan Cecunguknya, namun keyakinanku pupus saat aku menolehkan mata senterku ke seberang kiri sungai. Bagaimana tidak, ternyata suara erangan dan rintihan itu bersumber dari 2 monyet beradekan Hot tepat di atas batang Nipah.
Semalam tepatnya jam 19.15 aku bersama 2 teman Si A dan P berencana untuk pergi mancing ke daerah Pangkalan Bemban.
Aku mengayuh sampan dari tempat penyewaan, tepatnya desa Mentibar. Jarak yang ditempuh untuk menuju spot memancing udang galah dari desa mentibar ke desa pangkalan bemban kurang lebih 4-5 Km.
Diwaktu sore kedua temanku telah lebih dahulu berangkat ke Desa Pangkalan Bemban, sedangkan aku, berencana menyusul mereka setelah sholat isya.
Singkat cerita, Aku mulai mengayuh sampan pada pukul 19.15 untuk menyusul ke lokasi memancing. Malam itu, motivasi untuk mendapatkan udang yang banyak, mengalahkan rasa kwatir dan takut akan rute yang di lalui. Terang saja, rute yang kulalui tersebut melewati salah satu makam keramat yang konon menurut masyarakat sangatlah angker.
Sekitar setengah jam mengayuh, aku berada tepat di teritori makam keramat. Awalnya tidak ada perasaan takut, namun tiba – tiba tercium bau sangat busuk tepat didepan makam. Saat Itu Otak serta hati masih dapat terkontrol hingga terdengar rintihan, dan erangan suara asing di tepian sungai. Mendengar suara teraebut, hatiku mulai kalang kabut, bekali – kali aku melihat ditepian sungai untuk memastikan sumber suara. Sungguh saat itu pandanganku hanya sebatas sinar lampu yang menempel erat di kening.
Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sumber suara tersebut, dengan hati serta otak yang kalang kabut akibat takut akan gangguan Iblis dan Cecunguknya. Aku tetap mengayuh sampan dengan gagah seperti Thor. Di dalam hati, Aku yakin suara itu adalah suara Iblis Dan Cecunguknya, namun keyakinanku pupus saat aku menolehkan mata senterku ke seberang kiri sungai. Bagaimana tidak, ternyata suara erangan dan rintihan itu bersumber dari 2 monyet beradekan Hot tepat di atas batang Nipah.





KOMEN KALLUU.. :)