Tanjak, dikenal juga dengan Tengkolok, atau destar,
Merupakan alas kepala tradisional khas
bangsa Melayu yang dipakai oleh kaum lelaki. Tanjak adalah hasil dari
lipatan kain songket panjang yang dibentuk sedemikian rupa dengan gaya
tertentu. Dewasa ini, tanjak digunakan saat menghadiri majelis- majelis yang
bernuansa adat istiadat, semisal oleh kerabat kerajaan dan para tamu yang hadir
di majelis kerajaan, pula dipakai oleh pengantin laki – laki dalam acara
pernikahan.
Merujuk pada Kamus Dewan ( edisi ke-4 ), Istilah
tanjak merupakan sinonim dari kata tenggolok, destar, setanjak. Perkataan
tanjak ( tengkolok ) juga merupakan rujukan untuk menyebut kain penutup kepala
atau selubung ( terbuat dari sutra dll ) yang digunakan oleh kaum wanita. Namun
di era sekarang ini, penggunaan tanjak / tengkolok telah jarang dikaitakan
dengan kaum wanita.
Akan tetapi beberapa pihak mengatakan bahwa ciri
perbedaan Tanjak, Tengkolok dan Destar terletak pada jenis kain maupun lipatan, meskipun secara garis besar
mempunyai kegunaan yang sama. Diyakini bahwa tengkolok merupakan alas kepala
yang terbuat dari kain yang sangat bermutu dan tebal, sedangkan destar yaitu kain lipatan kepala yang
terbalut dengan tipis dengan kain berkualitas rendah, serta Tanjak lipatannya
mirip seperti tengkolak, namun sedikit lebih ringkas dan simpel.
Tanjak / Tenggolok / Destar pertama – tama diadakan
pada zaman awal Kesultanan Melayu Malaka. Sebelum adanya tanjak / tenggolok,
konon masyarakat telah diwajibkan untuk menggunakan penutup kepala dan mengikat
rambut panjang supaya terlihat lebih rapi ketika menghadap raja. Masyarakat
Melayu Malaka mendapat ultimatum untuk menggunakan kain panjnag berbentuk segi
empat untuk dilipat dan digunakan sebagai alas kepala untuk menghadiri acara
resmi. Seiring berjalanannya waktu, pelipatan jenis kain yang dilipat lalu
dijadikan Tanjak berkembang sesuai dengan selera seorang pemakai.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah grup facebook
bernama Aspirasi Masyarakat Kabupaten Sambas ( AMKS ), membahas mengenai asal –
usul dari penutup kepala jenis ini. Dewasa ini , Tanjak menjadi topik populer
dikalangan masyarakat Sambas. Hal tersebut dikarenakan, sekelompok orang menganggap bahwa
tanjak merupakan warisan kebudayaan yang diturunkan dari Melayu sambas. Namun
bukti sejarah dari penggunaan tanjak yang disinyalir merupakan warisan dari
budaya melayu Sambas masih belum dapat ditemukan.
- Carian tengkolok di Pusat Rujukan Persuratan Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka. Dicapai pada 3 Mac 2011.
- Panjat^ Stanjak, Tanjak, Destar, Tengkolok, Gemala Kasturi (blog), 11 Julai 2010. Diambil pada 3 Mac 2011.
- Panjat^ Warisan Budaya Malaysia: Pakaian dan Perhiasan Masyarakat Melayu – Perhiasan Kepala, Perpustakaan Negara Malaysia. Diambil pada 3 Mac 2011.
- Panjat^ Tanjak Warisan Melayu, Resam Melayu. Diambil pada 3 Mac 2011.
KOMEN KALLUU.. :)