Kain sampin/Kain Setengah tiang/Kain laboh terdapat ketentuan, Lambang dan makna tertentu dalam memakainnya, karena disinilah kedudukkan tercermin, artinya setiap orang memakai sampin menyadari siapa dirinya.
Adat berzapin tahu menari
Tahu menari mengikut gendang
Memakai sampin tahukan diri
Tahu diri dimuliakan orang
Tunjuk ajar dalam pemakaian Kain Sampin diantaranya :
Anak anak/Pemuda/bujangan :
Kain sampinnya dua jari diatas lutut.
Yang sdh menikah : Kain sampin nya tepat di tempurung lutut.
Yang di Tua kan/berkedudukan : Kain sampin nya lima jari dibawah lutut.
Ulanma/Mufti/Tokoh : Kain sampinnya sepuluh jari dibawah lutut.
Untuk Kaum Lelaki :
Ketentuan dan cara memakain kain sampin mengenai letak muka atau kepala kain tidak secara menyeluruh tetapi oleh Lembaga Adat Melayu Setantau ( LAMS ) menyatakan bahwa Anak anak/Bujang letak muka kain nya di depan, yang susah beristri letak muka kainnya di belakang, yang di tua kan/Dato/tokoh letak muka kain nya di sebelah kanan, sedangkan yang Duda letak muka kainnya disebelah kiri.
Untuk Kaum Wanita :
Ketentuan dan cara kain sampin bagi Anak anak/Gadis letak muka kainnya di depan,yang sudah bersuami letaknya di belakang, yang terkemuka/Datin/tokoh muka kain nya disebelsh kanan, sedangkan Janda letak muka kainnya di sebelah kiri.
Ungkapan dalam Syair dan Pantun :
Berkain sampin terlihat mudah
Tetapi disitu terletak amanah
Salah memakai Aib terdedah
Salah mengikat hilanglah Marwah
Memakai kain harus cermat
Muka belakang tetap di ingat
Kedudukan diri hendaknya tepat
Supaya tdk membawa mudarat
Bila bersampin ingat Adatnya
Ke diri sendiri kita bertanya
Sesuai tdk cara memakainya
Supaya d majlis tdklah hina.
( Dato Sri Petinggi Pangeran Muda Wiratama Elang Perkasa)
KOMEN KALLUU.. :)