iklan 3

Masyarakat Sambas Wajib Tau ! Asal - Usul Batu Ne' Jage.

#AYO..BANTU SHARE ARTKEL KAMI !!



Zaman dahulu di daerah pedalaman Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas terjadi sebuah fenomena alam langka yaitu munculnya sebuah batu misterius di tengah – tengah sungai. Menurut cerita yang beredar, batu tersebut merupakan jelmaan dari seorang pria bernama Nek Jage. Seiring berjalanannya waktu, cerita ini menjadi cerita khas Dayak Salako Badamea di Kabupaten Sambas, dan secara turun – temurun diceritakan pada anak cucu hingga sekarang.

Konon dimasa lampau di Gunung Pelanjau terdapat sebuah keluarga yang hidup dengan rukun dan bahagia, Dengan suami bernama Nek Jage, dan istrinya bernama Nek Sari. Kedua orang tua tersebut tinggal bersama anak laki – laki bernama amat, dan menantunya ( istri amat ) bernama Minah, pula mempunyai seorang cucu yang bernama Maman, anak dari perkawinan Amat Dan Minah.

Anak laki – laki dari pasangan Amat dan Minah terbilang sangat manja, dan menjadi cucu kesayangan dari Nek jage dan Istrinya. Saking sayangnya nek jage pada cucunya, apapun yang diminta sang cucu maka nek jage dan istri akan berusaha mengabulkannya demi kebahagiaan si Maman, cucu semata wayangnya.

Diceritakan saat dini hari sebelum matahari memancarkan sinar di balik Gunung Pelanjau, Nek jage telah membuka mata untuk melakukan kegiatan berburu. Segala peralatan berburu telah dipersiapkan oleh Nek jage, Sedangkan sang istir Nek sari menyiapkan bekal untuk sang suami. Setelah semua siap, Nek jage berpamitan kepada sang istri untuk segera berangkat berburu di tengah hutan belantara yang masih sangat gelap.

Nek jage keluar masuk hutan untuk mencari binatang buruan, namun miris baginya selama beberapa waktu berburu, Nek jage tidak mendapatkan buruannya. Merasa letih akan pencariannya, Nek jage beristirahat sejenak disebuah batang pohon lalu menyandarkan tubuhnya yang kurus, sambil membayangkan wajah cucunya yang sedang lelap tidur dirumah.

Ketika duduk dibawah pohon, nek jage mendengar kicau burung dari kejauahan. Saat ia melihat lompatan burung di dahan kayu, ia mencoba menangkap burung tersebut, namun sayang usaha nek jage gagal.

Tak sadar bagi Nek jage, kini matahari berada tepat diatas kepala, tapi nek jage belum mendapatkan se-ekorpun binatang buruan. Hal demikian membuat nek jage kecewa, namun ketika mengingat wajah cucunya yang lucu, rasa kekecewaan tersebut berubah menjadi semangat bagi nek jage, dengan demikian nek jage terus mencari binatang buruan.

Hutan yang dimasuki Nek Jage terbilang sangat lebat, namun tak menciutkan nyali nek jage untuk mencari binatang buruan. Penantian nek jage seakan terbayar ketika ia melihat seekor pelanduk tak jauh dari keberadaannya. Nek jage bersiap melemparkan tombak pada binatang itu, namun sayang, pergerakan Nek jage diketahui binatang tersebut dan nek jage kembali gagal mendapatkan binatang buruannya. Perburuan Nek jage kali ini tidak membuahkan hasil, dan ia memutuskan untuk kembali kerumah untuk menemui Istri,anak, dan cucunya Maman.

Ke-esokan harinya Nek jage kembali berburu, namun ia berangkat lebih awal dari waktu sebelumnya dan keepergian Nek jage tidak diketahui oleh sang istri. Didalam perjalanan saat berada ditengah Hutan, tiba – tiba lampu suluh yang terbuat dari manggar kelapa padam, membuat nek jage terjebak didalam gelapnya hutan. Diantara  gelap hutan nek jage melihat sebuah cahaya, spontan ia mendekati cahaya tersebut dengan maksud memanfaatkannya sebagai sumber penerangan.

Sumber cahaya yang terlihat oleh nek jage, merupakan pancaran cahaya dari tumbuhan Kulat Kerang ( Cendawan . Nek jage menempelkan tumbuhan tersebut dikeningnya sebagai alat penerangan di dalam hutan. Ketika cahaya tersebut menerangi sekitar, terlihatlah se-ekor babi hutan yang tertidur, uniknya, saat terkena cahaya cendawan, babi hutan langsung terkapar tak berdaya. Melihat kejadian demikian, nek jage merasa bahagia, karena tak perlu bersusah payah untuk mencari hewan buruan.

Nek jage girang bukan main dengan apa yang ditemukannya, hingga tawanya terdengar keseluruh penjuru hutan. Tak lama kemudian, ia menemukan se-ekor kijang, ketika Kijang terkena cahaya yang terpancar dari kullat, kejadian yang samapun terulang lagi, Kijang tiba – tiba mati terkapar. Merasa puas dengan hasil buruannya, nek jage bermaksud untuk pulang kerumah untuk menemui sang cucu. Saat nek jage sampai di Pondok kediamannya, nek jage heran sebab istri,anak, dan cucunya tak berada dirumah, dan mengindahkan panggilannya. Nek Jage kembali memanggil – manggil penghuni rumah, namun tetap saja tak ada sahutan darinya.

Tak lama kemudian, terdengar suara sang cucu yang sedang bermain di dalam Bauh. ( Tempat menyimpan padi terbuat dari kayu dengan dinding yang sangat tebal ). Nek Sari sengaja menempatkan cucunya didalam bauh, agar Maman tidak bermain ke arah sungai. Kakek segera mendatangi lokasi maman bermain, saat berhadapan dengannya, seketika Maman jatuh tersungkur di lantai bauh dengan keadaan tak bernyawa. Penyebabnya adalah cahaya kulat yang terpancar dari kening nek jage. Sadar dengan bahayanya cahaya tersebut, Nek jage mencoba melepaskan kulat yang menempel didahi, namun usaha yang dilakukan Nek Jage sia – sia.
Nek jage begitu terpukul karena kematian sang cucu, hingga ia melampiaskan kekecewaannya dengan mengamuk dan menghancurkan pondok kediamannya hingga rata dengan tanah.  Tak lama kemudian, sang istri dan anak,menantu datang seraya terkejut melihat kondisi pondok roboh serta Maman yang terbujur kaku.

Tak berselang lama dari kematian sang cucu, seketika hujan turun dengan derasnya, beserta angin dan petir yang menyambar. Kilat – kilat menyambar pohon yang berada diarea kediaman Nek jage, tak butuh waktu lama, area tempat kediaman mereka telah rata dengan tanah. Hujan yang turun tiada hentinya membuat sungai dekat tempat kediaman Nek Jage ( Sungai Sebangkau ) meluap, diiringi batu besar yang berada digunung Pelanjau lonsor, dan  masuk kedalam sungai.

Meluapnya sungai Sebangkau menelan Nek jage dan seluruh keluarganya, Pada saat itu pula muncul bebatuan besar dari dalam sungai, dan nek jage telah menjadi batu, sesuai dengan permintaannya pada dewata saat terbunuhnya sang cucu.

Hingga sekarang batu  Nek jage terlihat kokoh di tengah sungai Sebangkau di Kecamatan Tebas, di Desa yang bernama Batu Mak Jage, dusun Pelanjau.

Referensi
-         Buku SI Belangga dan Putri Raja terbitan tahun 2011, Romeo Grafika Pontianak.

KOMEN KALLUU.. :)

Nama

AGAMA,37,CERPEN,36,LIFESTYLE,49,OPINI,72,PERISTIWA,87,SAINS,12,SAMBAS,161,UNIK,21,WISATA,13,
ltr
item
SINGBEBAS.COM: Masyarakat Sambas Wajib Tau ! Asal - Usul Batu Ne' Jage.
Masyarakat Sambas Wajib Tau ! Asal - Usul Batu Ne' Jage.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqt9fj3TuhVhU1rOG5nzW0aQTuqSZVaCwtT-b8IG432m-b3wdQ_4wKI5CWTM6rqsiZYY04J_pHLoAsu0gara7Kf1KeCyp3OogRBKkJxC8s4XLo_y4grKb1EYrAsHWzEh2zfwJEfHYh0Z0/s400/5683260051_a4d3fc542d_b.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqt9fj3TuhVhU1rOG5nzW0aQTuqSZVaCwtT-b8IG432m-b3wdQ_4wKI5CWTM6rqsiZYY04J_pHLoAsu0gara7Kf1KeCyp3OogRBKkJxC8s4XLo_y4grKb1EYrAsHWzEh2zfwJEfHYh0Z0/s72-c/5683260051_a4d3fc542d_b.jpg
SINGBEBAS.COM
https://www.singbebas.com/2018/03/masyarakat-sambas-wajib-tau-asal-usul.html
https://www.singbebas.com/
https://www.singbebas.com/
https://www.singbebas.com/2018/03/masyarakat-sambas-wajib-tau-asal-usul.html
true
6490193554193322427
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All Bace juak Artikel lainnye!! LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy